Cerita Kelahiran si Kecil

 Bismillah.. 

Hari ini, tepatnya dua tahun yang lalu. 

Mungkin setiap ibu punya kisah masing-masing tentang proses persalinan anaknya. Sebuah rasa yang campur aduk, seperti gado gado, tapi rasanya bisa sangat pedas, bisa terlalu manis. 

Sore itu suasana hati sudah diwarnai rasa kepasrahan. Pasrah karena dari hasil lab, tidak memungkinkan untuk melahirkan di bidan terdekat. Pasrah karena kontraksi sudah mulai sering. Dari pengalaman sebelumnya, rasanya ini sudah waktunya.. 

Selepas sholat maghrib, kami menuju sebuah Rumah Sakit. Diperiksa di IGD, bukaan masih sedikit baru bukaan 2. Harus menunggu dahulu. 

Teringat memori saat melahirkan si kakak, kondisi hampir serupa (ba'da maghrib bukaan dua, azan Isya lahir). Jadi tetap memutuskan untuk tidak pulang lagi. 

Walaupun ini adalah persalinan yang ke5, rasanya masih tetap deg deg-an, ada rasa takut, khawatir, campur aduk. Alhamdulillah suami selalu mengingatkan untuk tetap zikir dan pasrahkan semua sama Allah swt. 

Daaan.. Saat itu tiba.. Sakit, perih, gembira, bahagia, campur jadi satu ketika melihat si kecil lahir dengan kondisi normal, sehat tanpa kurang satu apapun. 

Belakangan justru pihak RS kaget dengan hasil lab Hb cuma 5. Seharusnya tidak melahirkan normal, harus tindakan operasi. 

Tapi semua sudah berlalu.. Semua terjadi atas ijin Allah swt. Dengan kondisi umi nya yang paling lemah dibanding saat melahirkan kakak2nya, justru si kecil adalah bayi yang paling berat dan besar dibanding yang lainnya. 

Semoga catatan ini kelak menjadikanmu Imam keluarga yang baik, perhatian kepada keluarga, punya rasa empati yang luar biasa besar terhadap sesama. Bisa menjadi orang alim, hafidz tapi tetap membumi dan bijaksana. 

Selamat Hari Milad buat calon Ulama Muhammad Yusuf Al-Baqir

Komentar